Sabtu, 27 Februari 2016

Cara Membuat Use-Case Diagram

Cara Membuat Use-Case Diagram

Use-Case Diagram

Halo sobat sekalian! Skarang gue bakal jelasin mengenai Use-Case Diagram. Berhubung baru  beberapa hari lalu gue mempelajari Use-Case Diagram, jadi sekarang gue bakal jelasin ke sobat sekalian mengenai Use-Case Diagram. Langsung saja...
Use-Case Diagram merupakan sebuah pemodelan untuk menggambarkan kinerja sebuah sistem yang akan dibuat. Diagram ini mendeskripsikan antara beberapa aktor dengan sistem yang akan dibuat. Pada Use-Case Diagram akan dijelaskan mengenai fungsi dari setiap sistem yang ada dan siapa yang megoperasikan sistem tersebut.

Use-Case Diagram dapat dibuat dengan berbagai software, dan salah satunya yang gue pake adalah Ms. Visio 2013. Sebelum gue jelasin Cara Membuat Use-Case Diagram, gue jelasin dulu bagian-bagian dari Use-Case Diagram.
  1. System

     Sistem pada Use-Case Diagram digambarkan dengan bentuk baik persegi maupun persegi panjang yang berfungsi untuk memisahkan antara system dengan Actor. Actor tidak diperkenankan diletakan ke dalam wilayah System.
  2. Actor

    Actor berfungsi sebagai tokoh yang menggeraki/membidangi sistem tersebut. Actor berada di luar sistem.
  3. Use-Case

    Use-Case digunakan untuk mendeklarasikan fungsi dari sistem yang berkaitan dengan actor. Setiap use case biasanya memiliki trigger/pemicu yang menyebabkan use case memulai (misalnya,Pasien mendaftar dan membuat janji baru atau meminta untuk membatalkan atau mengubah janji yang sudah ada )
  4. Assosiation

    Assosiation berfungsi mengidentifikasikan interaksi antara actor tertentu dengan usecase tertentu. Digambarkan dalam bentuk garis penghubung. Asosiasi dapat terjadi 2 arah maupun searah .
  5. Dependency

    Dependensi <>
    • Mengidentifikasi hubungan antar dua use case di mana yang satu memanggil yang lain.
    • Jika pada beberapa use case terdapat bagian yang memiliki aktivitas yang sama maka bagian aktivitas tersebut biasanya dijadikan use case tersendiri dengan relasi dependensi setiap use case semula ke use case yang baru ini sehingga memudahkan pemeliharaan.
    • Digambarkan dengan garis putus-putus bermata panah dengan notasi <> pada garis.
    • Arah mata panah sesuai dengan arah pemanggilan.

    Dependensi <>
    • Jika pemanggilan memerlukan adanya kondisi tertentu maka berlaku dependensi <>.

    Note: konsep “extend” ini berbeda dengan “extend” dalam Java!

    Digambarkan serupa dengan dependensi <> kecuali arah panah berlawanan.
  6. Generaliztion

    Mendefinisikan relasi antara dua actor atau dua use case yang mana salah satunya meng-inherit dan menambahkan atau override sifat dari yang lainnya. Penggambaran menggunakan garis bermata panah kosong dari yang meng-inherit mengarah ke yang di-inherit.  

     
Demikian bagian bagian pada Use-Case Diagram. Kini kita masuk ke tahapan "Membuat Use Case Diagram". Langkah penyusunannya ialah :
  • Tentukan siapa saja yang akan menjadi aktor
  • Tentukan Use-Case terkait dengan model system
  • Definisikan Asosiasi dari setiap aktor dan use-case
  • Evaluasi setiap actor dan setiap use case untuk mendapatkan kemungkinan perbaikan.
  • Evaluasi setiap use case untuk dependensi <>.
  • Evaluasi setiap use case untuk dependensi <>.
  • Evaluasi setiap actor dan setiap use case untuk generalisasi.
Contoh Diagram Use-Case
Sekian Informasi dari RPL ID. Semoga bermanfaat untuk sobat semua. Terima Kasih.

0 komentar:

Posting Komentar